3 Jenis Penyakit Ayam Bangkok dan Cara Pengobatannya

Bagi anda yang memelihara ayam bangkok, waspadai jenis penyakit ayam bangkok berikut ini. Penyakit tidak hanya menyerang manusia, hewan pun dapat terserang penyakit  seperti ayam bangkok contohnya. Memelihara ayam bangkok memang butuh perawatan yang ekstra, apalagi kalau ayam bangkok yang anda pelihara sering diadukan. Ayam bangkok harus selalu sehat agar biasa diadukan, namun apa jadinya saat terserang penyakit?

Chronic Respiratory Disease (CRD)

CDR atau penyakit ngorok disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Penyakit ini menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularannya dapat disebabkan melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, telur tetas yang terinfeksi. Gejala dari penyakit ini adalah ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng kepalanya. Pada kasus kronis dapat mengakibatkan kerusakan dan keluar cairan bernanah pada hidung. Pengobatanya dapat dilakukan dengan memberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0,5 ml/L air minum.

Snot (Coryza)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Jenis penyakit ayam bangkok ini menyerang karena perubahan musim yang sering terjadi di daerah tropis. Snot dapat menyerang ayam bangkok di semua umur, terutama anakan ayam bangkok. Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit in mencapai 30%. Ciri-ciri ayam bangkok yang terkena penyakit ini adalah peradangan pada pinggir kelopak mata. Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat karosa sampai kaseosa. Pengobatannya dengan memberikan sulfonamida yang dikombinasikan dengan tetrasiklin melalui air minum atau disuntikan secara intramuscular.

Berak Kapur (Pullorum)

Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan gram negatif. Di indonesia penyakit ini sering ditemui, penularannya bisa melalui induk kepada anaknya dan kontak langsung antara unggas ayam yang terjangkit penyakit ini akan mengalami pembesaran pada hati dan limpa dan kadang sering diikuti omfalitis. Pada Kasus kronis dijumpai abses organ dalam dan radang pada usus buntu yang ditandai dengan warna abu-abu pada usus. Penyakit ini dapat diobati dengan menyuntikan antibiotikdi dada ayam. Antibiotik hanya efektif untuk mencegah kematian anak ayam, sebaiknya ayam yang terinfeksi langsung dimusnahkan.

Sekian pembahasan tentang jenis penyakit ayam bangkok dan cara untuk mengobatinya. Pastikan ayam bangkok peliharaan anda selalu dirawat dan diberi vitamin yang sesuai agar selalu bugar, arena lebih baik mencegah daripada mengobati. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.